Teruntuk: Muslimin dan Muslimat
Saudaraku tercinta, saudariku tersayang, jika ada yang memberitahumu akan ada orang agung yang hendak bertamu kerumahmu besok, apa yang akan kamu lakukan?
Apakah kamu akan segera membersihkan rumah, menghiasnya dan mempersiapakan makanan yang lezat dan lagi mewah, ini semua untuk kamu hidangkan bagi tamu agungmu?
Ya, kami yakin ini yang akan kamu lakukan. Semakin agung kedudukan tamumu, maka akan semakin besar penghormatanmu kepadanya?
Namun, bayangkan saudaraku, andaikan orang yang bertamu kerumahmu adalah dia.....dia....
Muhammad Saw..... Rasulullah secara pribadi datang bertamu kerumahmu....bayangkan....
Bayangkan saja, manusia terbaik bertamu kerumahmu. Dia bukan seorang mentri ataupun pemimpin, tapi dia orang yang paling utama di hamparan dunia ini dan di sepanjang sejarah manusia.
Dalam surat ini kami mengajak kamu untuk membayangkan bersama bagaimana sikap kita. Kalaulah seorang yang paling agung akhlaknya Saw, mendatangimu?
Dia berziarah kerumahmu
Saudaraku yang saya cintai, andai saja Nabi mengetuk pintu rumahmu saat ini.....apa respon kamu?
Apakah kamu bergegas menuju pintu dan mengucapkan selamat datang kepada Nabimu, dan air mata kebahagian mengucur dari matamu?
Apakah kamu akan segera menuntun Nabi untuk masuk kerumahmu, dan kamu berkata: "Amboi, Rasulullah berada dirumahku.....inilah hari yang paling bahagia di sepanjang hidupku"
Apakah ini benar yang akan kamu lakukan, ataukah kamu malah kaget dan gelisah ketika mendengar pintumu di ketuk? dan kamu berlari menuju kamar untuk menyembunyikan kaset-kaset nyanyian dan menggantinya dengan kaset Al Qur'an? Atau kamu segera mencabut kabel parabola dan mendelet chanel-chanel musik erotic? Atau kamu buru-buru menghidupkan komputer untuk mendelet file-file yang tidak pantas, atau kamu cepat-cepat mencabut poster-poster penyanyi di dinding kamarmu?, Atau kamu akan menemui Nabi sedangkan rokok ditanganmu, atau kamu baru ingat sekarang bahwa rokok itu haram, atau kalaulah kamu tidak berpendapat itu haram, maka kenapa kamu malu merokok di hadapan Nabi?
Dan kalaulah kamu memang sudah merapikan semua itu, serta kamu telah menyembunyikan semua hal yang dapat membuat Rasulullah marah. Kemudian kamu menemuinya dan duduk bersama beliau dengan menata tutur katamu seraya kamu senang melihat wajah beliau yang bercahaya. Namun bayangkan, jika Nabi berkata bahwa dia akan tinggal bersamamu selama satu bulan lebih....apakah kamu akan senang atau malah bersedih?
Apakah kamu akan sebagaimana para sahabat yang berlomba-lomba meminta Nabi untuk bertamu kerumahnya di saat beliau baru tiba di madinah. Atau kamu akan merasa cemas sembari membayangkan apa yang akan terjadi selama satu bulan tersebut?
Apaka beliau akan merasa bangga ketika melihatmu lalai dalam mengerjakan shalat, atau di saat kamu enggan berjama'ah?
Apakah dalam waktu sebulan itu beliau akan melihatmu rajin membaca Al Qur'an, atau malahan melihatmu banyak membaca koran dan nonton film-film yang diharamkan?
Apakah dalam waktu sebulan itu beliau akan melihatmu baik dalam bermuamalah terhadap keluargamu, ataukah beliau malahan mendengar teriakanmu dengan tangan mengacung-acung, serta lidahmu mengeluarkan kata-kata kasar? Padahal Rasulullah berkata: "Orang yang paling baik di antaramu, adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, sedangkan saya orang yang paling baik terhadap keluarga!"
Dia mengunjungi tempat kerjamu
Itu tadi jika Nabi muhammad Saw. bertamu kerumahmu, maka bagaimana kalau beliau mengunjungi tempat kerjamu?
Apa yang akan kamu katakan kepada Rasulullah Saw. sedangkan beliau melihat kelalaian dalam berkerja? Apa yang kamu katakan kepadanya padahal beliau bersabda "Sesungguhnya Allah mencintai jika kalian mengerjakan suatu perkerjaan diiringi dengan keseriusan"
Apa yang akan kamu katakan kepada beliau sedangkan beliau melihat praktek suap-menyuap, untuk melancarkan pekerjaan atau apa yang biasa yang kamu sebut dengan "hadiah"?, apa yang kamu katakan kepadanya sedangkan beliau pernah bersabda "Allah melaknat orang yang menyuap, dan yang disuap".
Apa yang kamu akan katakan kepada Nabi Saw. jika beliau melihat penipuan dalam praktek jual beli dan praktek perekonomianmu. Sedangkan beliau pernah bersabda "Orang yang menipu bukanlah termasuk golongan kami"
Dia bersamamu di jalanan
Bagaimana kalau Nabi berjalan bersamamu di jalanan? apakah beliau akan merasa bahagia ketika beliau mendengar kalimat- kalimat kasar yang dapat mengotori telinga orang yang sholeh?
Apakah kamu bisa membayangkan kemarahannya ketika beliau mendengarkan cercaan (gosip) istri-istri yang keluar dari lidahnya begitu saja, padahal beliau bersabda "Jauhilah tujuh hal yang termasuk dosa besar" salah satunya beliau katakan "Cercaan istri-istri yang berdosa". Ini beliau masukan sebagai dosa yang besar, yang bisa mengantarkan pelakunya pada neraka?
Apakah Rasulullah akan ridla sedang beliau melihat istri-istri kita, anak-anak kita di jalanan tanpa mengenakan hijab dan berpakaian yang bisa menimbulkan fitnah bagi para pemuda?. Apakah beliau akan mengatakan bahwa hal itu layaknya wanita-wanita pesolek?, Atau beliau akan mengatakan mereka sebagaimana cucunya Khadijah, Aisah, dan asma?
Apakah Rasulullah akan merasa bahagia ketika melihat mesjid-mesjid kosong?. Apakah Rasulullah akan merasa ridla ketika melihat arak-arak dan klub-klub malam menyebar di negara-negara Islam?. Apakah Rasulullah akan merasa ridla ketika melihat para pemuda di jalanan sedang asyik menggoda wanita?
Keadaan ummat Islam dewasa ini
Apa yang kamu katakan kepada Rasulullah, jikalau beliau menanyakan kepadamu mengenai kondisi ummat Islam dewasa ini?
Apakah kamu akan berbohong dan berkata bahwa ummat Islam dalam keadaan baik-baik saja, atau kamu akan berani memberi kabar kepada Rasulullah bahwa kami sedang dalam kehinaan?, Memberi kabar mengenai Al Aqsa (tempat Isra'nya Rasulullah) yang dirampas yahudi, dan mereka berusaha menghancurkannya sekarang!!!
Tentang ummat Islam yang terbunuh pagi dan petang di Irak, Afganistan, Chechna, Kashmir, dan di setiap tempat!!!
Apa yang akan kita katakan kepada beliau, padahal beliau pernah berkata mengenai haramnya darah muslim bahkan itu begitu agung di sisi Allah dibandingkan kehormatan Ka'bah?
Beliau yang mengirimkan tentara untuk membunuh Yahudi setelah mereka membunuh ummat Islam dan merampas kehormatan muslimah, sehingga Rasulullah membalasnya. Tapi sekarang, lihatlah siapa yang lemah di setiap tempat?
Bayangkan, andai saja beliau bertanya kepadamu "apa yang kamu perbuat untuk menolong saudaramu sesama muslim?, apakah kalian tidak mendengar perkataanku: "Barang siapa yang tidak merasa peduli terhadap urusan ummat Islam maka bukanlah golongan mereka"?
Apakah kamu bisa menemukan jawaban dari pertanyaan Rasulullah ini?!
Bagaimana kalau Rasulullah meminta setengah dari hartamu, untuk digunakan di jalan da'wah dan jihad di jalan Allah?. Apakah kamu akan menyambut permintaannya itu sebagaimana Umar bin Khattab, atau kamu akan menyerahkan seluruh hartamu sebagaimana Abu Bakar Shiddiq, atau malahan kamu akan menolak dan bersikap kikir dan mencari hujjah untuk meminta maaf?
Saudaraku yang saya cintai, bayangkan akan marahnya Rasulullah ketika melihat negri kita menegakkan hukum bukan dengan syari'at Allah yang diturunkan kepadanya!!
Bayangkan, andaikan Nabi mendengarkan ucapan yang mengatakan bahwa "Agama tempatnya di mesjid, maka jangan mencampuri urusan politik, ekonomi, dan tata negara"!!
Apakah beliau akan merasa ridla akan hal itu, padahal beliau seorang pemimpin pertama negara Islam?. Apakah Rasulullah akan setuju, ketika beliau melihat bungkamnya muslimin di saat melihat kedzaliman dan kerusakan. Padahal beliau pernah bersabda "Jihad yang paling utama adalah ucapan benar di hadapan pemerintah yang berdosa"
Saudaraku yang saya cintai, .....
Apakah kamu membaca tulisan ini dengan matamu, atau dengan mata hatimu?
Apakah kamu membacanya dengan tatapan hampa, atau kamu memikirkan di setiap untaian katanya dengan akal yang Allah berikan kepadamu?
Apakah kamu benar-benar merasa tidak siap dengan kedatangan Nabi ke rumahmu?
Renungilah dan tanya dirimu, apakah Rasulullah di hari akhir nanti akan berkata kepada kita "Umatku, umatku", atau berkata "Pergi, pergi!"?
Saudaraku yang saya cintai.....
Meskipun Muhammad Rasulullah tidak melihatmu, namun Tuhannya Muhammad melihatmu. Dan meskipun Rasulullah telah meninggal, Allah itu Maha Hidup dan tidak akan meninggal.
Allah tidak akan ridla dengan apa saja yang telah saya sebutkan di atas, karena Rasulullah pun tidak meridlainya.
Maka, segeralah bertobat dan meminta ampunan dari Sang Pemberi Ampunan. Ketahuilah, Allah yang Maha Suci senantiasa membentangkan Tangannya di malam hari bagi orang yang bertobat dari dosa-dosa yang diperbuatnya di siang hari, dan senantiasa membentangkan Tangannya di siang hari bagi orang yang bertobat dari dosa-dosa yang diperbuatnya di malam hari, dan ini akan terus berlangsung hingga matahari muncul dari Barat.
Ketahuilah,
Cinta kepada Rasulullah tidak dengan untaian kata semata,
namun mesti dengan geraknya usaha.
Penterjemah: Fankano
Lanjuuut......